ICT and Internet Business is an Independent Blog Focusing on ICT and Internet Business, eBusiness, Digital Media, Online Advertising, Internet Marketing, Mobile and Wireless, etc.

Mobile VoIP

  • Posted: Sunday, August 06, 2006
  • |
  • Author: pradhana

Voice over Internet Protocol (VoIP) kini tak lagi bisa diabaikan. Atau, kalangan operator masih menyangkal kehadirannya dengan mengatakan bahwa pasar VoIP masih belum besar, dan kualitas suaranya tidak lebih baik dibandingkan jaringan PSTN.

Namun, sejumlah perusahaan baru penyedia layanan VoIP, khususnya untuk komunikasi internasional, terbukti menuai untung besar. Mungkin Anda masih ingat Skype Technologies SA, perusahaan penyedia layanan internet teleponi peer-to-peer (P2P) asal Luxembourg. Skype didirikan oleh Niklas Zennström dan Janus Friis, pencipta KaZaA. Keberhasilan Skype, akhirnya mendorong eBay mengakuisisi Skype seharga USD2,6 miliar September 2005 dan masih ditambah USD1,5 miliar jika tahun 2008 Skype mampu mencapai target tertentu.

Di sisi lain, saat ini, operator telekomunikasi bergerak malah membeli wholesale VoIP dari iBasis, Level 3 Communications dan Global Crossing guna merouting layanan sambungan internasional mereka ke dalam jaringan IP. Tujuannya untuk melindungi pangsa pasar mereka dalam bisnis sambungan internasional, dimana untuk jalur tertentu, biaya panggilannya turun 70%, begitu juga biaya airtime-nya.

iBasis, yang masuk dalam sepuluh besar penyedia layanan wholesale VoIP global, ternyata mampu menghasilkan nilai transaksi sebesar 7,7 miliar menit sambungan VoIP. Sementara Skype, mampu meraih 75 juta pelanggan sejak diluncurkan Agustus 2003.

Di Amerika, Februari lalu, muncul iSkootMobile, penyedia layanan mobile VoIP yang menggunakan teknologi P2P berbasis koneksi VoIP. iSkootMobile membawa layanan internet telephoni Skype untuk disampaikan ke pengguna telepon bergerak. Belakangan, Cingular juga bergabung dengan iSkootMobile untuk menyediakan layanan panggilan P2P yang lebih murah, yakni cukup dengan menginstal free client software ke ponsel pelanggan.

Kini, Mobile VoIP tengah merambah jalan keberhasilannya. Ini dibuktikan dengan banyaknya operator yang mulai terlibat. Lihat saja, Hutchison, yang telah masuk ke dalam gerbong VoIP. Hutchison bekerjasama dengan Skype untuk menyediakan layanan Mobile VoIP melalui jaringan 3G miliknya guna melayani setidaknya delapan pasar dan dibundel dengan layanan Hutchison dengan harga layanan flat. Dengan 3 juta pelanggan Huchison dan 75 juta pelanggan Skype, ini merupakan penggabungan potensi yang patut diperhitungkan.

Pertumbuhan Mobile VoIP tampaknya meningkat tajam, terutama dengan tersedianya handset berkemampuan dual-mode Wi-Fi/GSM (juga WiMAX/CDMA), yang diperkirakan banyak analis akan menjadi kunci keberhasilan Mobile VoIP. Nokia, Motorola, Samsung dan LG merupakan produsen ponsel dunia yang akan banyak mendukung perkembangan Mobile VoIP, termasuk Mobile WiMAX.

Ditambah lagi, roaming antara jaringan selular dengan Wireless LAN/VoIP akan menghemat biaya konsumen, dan biaya airtime melalui jaringan IP lebih rendah dari biaya airtime selular, sehingga biaya layanannya akan semakin murah.

“Jika Mobile TV, video streaming, musik dan multiplayer mobile games merupakan layanan-layanan yang sangat mendorong diterapkannya jaringan berkecepatan tinggi, seperti WiMAX, maka Mobile VoIP tampaknya akan menjadi killer applications bagi 3G,” ujar Janice Chong, manajer industri pada Frost & Sullivan, yang melakukan riset tentang komunikasi bergerak dan nirkabel.

Saat ini, Mobile VoIP mulai menanjak di pasar selular mature sebagaimana terlihat di Korea Selatan, Hong-Kong, Taiwan dan Singapura. Mereka justru sudah bergerak ke FMC (Fixed-Mobile Convergence). Itulah mengapa Mobile VoIP diperkirakan akan mensubstitusi layanan fixed-ke-mobile. Ini juga diperlihatkan oleh iSkootMobile, yang memungkinkan pengguna menghubungkan ponsel mereka ke jaringan komputer PC untuk membuat dan menerima panggilan VoIP tanpa perlu menggunakan telepon khusus atau hotspot Wi-Fi.

Tetapi, bagi pasar-pasar dengan pertumbuhan tinggi, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand dan India, Mobile VoIP mungkin akan menjadi ancaman, apalagi para operator mobile jelas tak mau kehilangan pasar suara yang telah dimilikinya saat ini.

Related story:
Calls to any phone around the Globe

0 people have left comments

Commentors on this Post-