ICT and Internet Business is an Independent Blog Focusing on ICT and Internet Business, eBusiness, Digital Media, Online Advertising, Internet Marketing, Mobile and Wireless, etc.

IPTV - Peluang Emas

  • Posted: Sunday, August 06, 2006
  • |
  • Author: pradhana

Jumlah pelanggan IPTV di Asia Pasifik diperkirakan sebesar 29,7 juta (2010), meningkat dari hanya 1,2 juta (2005), dan 6,5 juta (2006), demikian laporan penelitian IDC. Sementara Infonetics memrediksi jumlahnya akan mencapai 53 juta (2009), dan Pyramid 42 juta (2010). Sedang pendapatan dari IPTV diperkirakan mencapai USD38 miliar (2015).

Dengan pertumbuhan 98%, menurut IDC, IPTV akan menjadi “peluang emas” khususnya bagi kalangan oprator telekomunikasi yang menginginkan peningkatan pendapatannya, selain dari suara dan data saat ini. Hanya saja, IPTV masih dianggap sebagai nilai tambah layanan broadband dasar, sambil meningkatkan pendapatan dan jumlah pelanggan. Di sebagian negara, regulasi masih menjadi kendala.

Yang menarik dari IPTV, menurut analis senior Pyramid Asia Pasifik, Marc Einstein, ketika broadband meningkat, layanan TV berbayar justru melemah. Ini dibuktikan di Hongkong, Singapura, dan Jepang.

Bagi operator, IPTV memiliki beberapa peran. Selain mengurangi churn (perpindahan pelanggan), juga meningkatkan ARPU (Average Revenue per User) pada saat pendapatan dari suara turun. Dan, dengan berkembangnya konvergensi, mereka berpeluang memperoleh pendapatan baru melalui IPTV, setidaknya dari para pelanggannya saat ini.

IPTV, pada dasarnya, adalah layanan siaran TV tradisional yang disampaikan melalui jaringan IP (internet protocol), yakni dengan mengintegrasikan layanan media dengan komunikasi. IPTV memungkinkan tersedianya layanan televisi interaktif personal, tak perduli di mana penontonnya berada. Umumnya, layanan IPTV personal ini dihantarkan melalui jaringan Broadband Internet (DSL atau fiber optik).

Standarnya terbuka, termasuk kombinasi teknologi Digital Living Network Alliance (DLNA), untuk hiburan digital, dan standar IMS (IP Multimedia Subsystem), untuk menghantarkan layanan komunikasi yang diperkaya. Selain mengintegrasikan konten dengan layanan komunikasi, IPTV juga mengonvergensikan layanan antara terminal bergerak dan perangkat rumah tetap.

Keberhasilan IPTV di pasar tampaknya akan ditentukan oleh kemudahan penggunaan dan kekayaan kontennya. Konten akan sangat ditentukan oleh proteksi hak atas kekayaan intelektual (Digital Rights Management) atas kreativitas, baik operator maupun penciptanya. Termasuk harga layanan yang tepat, dan pengalaman yang menarik. Anak-anak muda tampaknya akan menjadi pasar utama IPTV. Selain IPTV, diperkirakan akan muncul layanan kompetitif lainnya, sehingga IPTV harus segera mengambil peluang, sebelum muncul layanan baru.

Dalam lima tahun ke depan, menurut David Godfrey, Direktur Operasi, NDS Asia Pasifik, semua kegiatan IPTV akan dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni jaringan konvergensi, perangkat rendering divergen, dan kebutuhan konsumen (pilihan, kenyamanan, dan kontrol). Di samping, dukungan sistem administratif (pengelolaan dan billing) yang kuat.

Para analis industri memperkirakan bahwa Asia merupakan pasar dengan pertumbuhan IPTV tercepat, dimana jumlah pelanggannya meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Sepertiga pelanggan ada di pasar Hong-Kong dan Korea, yang penetrasi broadbandnya mencapai 78%. IPTV juga diperkirakan tumbuh pesat di Jepang, Cina, India, begitu juga di Thailand dan Malaysia.

0 people have left comments

Commentors on this Post-