ICT and Internet Business is an Independent Blog Focusing on ICT and Internet Business, eBusiness, Digital Media, Online Advertising, Internet Marketing, Mobile and Wireless, etc.

Konvergensi dan Mobilitas

  • Posted: Monday, August 07, 2006
  • |
  • Author: pradhana

Konvergensi dan mobilitas merupakan dua isu penting yang mendorong perkembangan teknologi infokom dunia belakangan ini. Konvergensi tak hanya terkait dengan bertemunya teknologi informasi, telekomunikasi dan media, melainkan memunculkan peluang kolaborasi bisnis melalui berbagai layanan dan produk baru, yang akan menghasilkan triliunan pendapatan baru.

Fenomena konvergensi ini juga berdampak terhadap kehidupan manusia, baik dalam bekerja, belajar maupun menikmati hiburan di dalam maupun di luar rumah atau kantor.

Lihat saja perkembangan teknologi konsumen belakangan ini yang terus meningkat, mulai dari instant messaging (IM), blogs, wikis, Skype dan lainnya yang telah menciptakan berbagai platform baru dalam berkomunikasi dan berkolaborasi. IPTV, Mobile VoIP, Mobile TV, HSDPA dan WiMAX muncul sebagai teknologi infokom baru paling berpengaruh.

VoIP, yang oleh analis industri diperkirakan nilai pasarnya mencapai USD1 triliun tahun 2010, merupakan kontributor layanan konvergensi yang signifikan. Penghasil pendapatan tinggi lainnya adalah enterprise collaboration software, IPTV, konten telepon selular, networked games, dan musik online.

Mobilitas
Konvergensi juga mendorong mobilitas, yang memungkinkan pengguna mengakses berbagai layanan baru melalui beragam perangkat bergerak, salah satunya yang paling popular adalah telepon bergerak. Asia, merupakan salah satu kawasan dimana penterasi mobile meningkat cukup tinggi.

Di Cina daratan jumlah pengguna ponsel melonjak drastis dari 398 juta orang (2005), meningkat menjadi 415 juta (2006), dengan tingkat pertambahan sekitar 5 juta orang per bulan.

Di India, jumlah pelanggan tumbuh rata-rata 5 juta per bulan, dan bulan lalu jumlahnya mencapai lebih dari 101 juta orang. Jumlahnya diperkirakan akan meningkat menjadi 250 juta pelanggan (2007) dan diperkirakan akan mencapai 500 juta pelanggan (2010).

Singapura, dengan populasi sekitar 4,5 juta orang, penetrasi pengguna ponselnya mencapai 99,1%. Sedang pelanggan 3G-nya telah mencapai 220.500 orang (Januari 2006), atau sepuluh kali lipat dari tahun 2005.

Di Indonesia, seperti dituturkan Kiskenda Suriahardja, Direktur Utama Telkomsel, wakil pembicara dari Indonesia pada acara CommunicAsia Summit 2006 di Raffles City Convention Centre – Singapura (20/6), jumlah pengguna selular di Indonesia per Maret 2006 mencapai 62,5 juta, sementara penetrasinya sekitar 49,6 juta (22% dari populasi Indonesia).

Dengan pertumbuhan rata-rata 67% dalam 5 tahun terakhir, diperkirakan jumlahnya akan mencapai sekitar 100-120 juta tahun 2010. Meski, di antara negara-negara di Asia Pasifik, prosentase penetrasi selular di Indonesia masih terbilang kecil bila dibandingkan Hongkong yang mencapai 106%, Singapore 98%, Australia 95%, Korea 79%, Malaysia 75%, Thailand 48%, Filipina 40%, dan Cina 30%.

Kebutuhan terhadap perangkat komunikasi personal ini telah mendorong peningkatan jumlah ponsel yang yang digunakan di seluruh dunia, yang saat ini diperkirakan telah mencapai 2 miliar unit. Tahun 2008 jumlahnya diperkirakan akan mencapai 3 miliar unit.

Ke depan, seiring menguatnya konvergensi dan mobilitas, serta hadirnya sejumlah teknologi baru, semakin menyemarakkan persaingan tidak saja di kalangan operator telekomunikasi, melainkan juga di kalangan pemanufaktur dan penyedia konten. Lima teknologi infokom (dan layanan) baru diperkirakan akan masuk ke pasar mainstream: IPTV, Mobile VoIP, Mobile TV, HSDPA, dan WiMAX.

0 people have left comments

Commentors on this Post-