ICT and Internet Business is an Independent Blog Focusing on ICT and Internet Business, eBusiness, Digital Media, Online Advertising, Internet Marketing, Mobile and Wireless, etc.

HSDPA - Bisa Jadi Faktor Pembeda

  • Posted: Sunday, August 06, 2006
  • |
  • Author: pradhana

Perkembangan HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) tampaknya tertutupi oleh maraknya tanggapan banyak orang terhadap teknologi Wi-Fi (Wireless Fidelity) dan VoIP (Voice over Internet Protocol). Padahal, HSDPA merupakan jaringan telekomunikasi nirkabel yang melebihi kecepatan 3G UMTS (W-CDMA). Sama seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution) sebagai jalur evolusi GSM, HSDPA juga merupakan evolusi bagi 3G UMTS.

Saat ini, 79 operator tengah dan telah membangun jaringan HSDPA, meningkat dari 47 operator lima bulan lalu. Menurut GSM Association, total 109 operator mobile telah meluncurkan jaringan 3G WCDMA, dan diperkirakan hingga akhir 2006 ini mereka juga akan meningkat ke HSDPA.

Dengan kemampuan transmisi data hingga 1,8 Mbps (hasil ujicoba Maxis) ke handset, HSDPA jelas membuat lompatan lima kali kecepatan 3G UMTS (dengan maksimum kecepatan download 384Kbps). Karenanya, tak heran kalau teknologi HSDPA ini akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri telekomunikasi dunia.

Edward Ying, CEO Maxis, mengungkapkan bahwa kecepatan menjadi pertimbangan strategis penerapannya. “HSDPA membedakan kami dari operator 3G lainnya, karena kami dapat menyediakan berbagai layanan dan aplikasi yang lebih kaya dengan kecepatan lebih tinggi, sehingga pelanggan akan memperoleh pengalaman yang lebih baik,” ujar Ying.

Vodafone Group, awal Maret 2006, telah meluncurkan layanan data bergerak kecepatan tinggi di Jerman dengan menggunakan teknologi HSDPA pada kecepatan 1.4Mbps. Layanan ini bisa digunakan oleh pengguna kartu khusus di empat kota, Hanover, Düsseldorf, Frankfurt, dan Munich. Pengguna dikenakan biaya €49 ($58) per bulan untuk kapasitas 5GB. Ke depan, tak kurang dari 1.800 kota diharapkan akan memperoleh layanan ini.

Dengan HSDPA, pengguna hanya memperoleh kecepatan yang lebih tinggi saat menerima data (downlink), tetapi tidak saat mengirim data (uplink). Saat ini, kecepatan downlink tertinggi (kelas 10) mencapai 14,4Mbps. Sementara kalau untuk layanan interaktif, seperti VoIP, video conference, dan gaming, kecepatan uplink yang tinggi sangat dibutuhkan. Saat ini, beberapa vendor jaringan telah berhasil mengembangkan pasangan HSDPA, yakni HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) dengan kecepatan uplink yang lebih tinggi.

Dengan pasangan HSDPA/HSUPA (HSPA), maka pengguna dapat mengirim dan menerima email dengan file attachment berkapasitas besar, memainkan game real-time interaktif, menerima dan mengirim gambar dan video resolusi tinggi, mendownload konten video dan musik atau senantiasa terhubung secara nirkabel ke komputer PC di kantor. Semua itu dilakukan melalui perangkat bergerak yang sama.

Saat ini, ada jalur evolusi lain bagi 3G UMTS, yakni UMTS Terrestrial Radio Access Network Long Term Evolution (UTRAN LTE) atau LTE, atau disebut juga “Super 3G”. Teknologi Super 3G (menggunakan teknologi 4G pada pita frekuensi 3G, disebut 3,9G) diperkirakan memiliki kecepatan transmisi data melalui jaringan nirkabel hingga 100Mbps.

Namun, bagi NTT DoCoMo, yang bekerjasama dengan Fujitsu, Motorola dan NEC dalam mengembangkan ponsel berkemampuan transmisi data hingga 3,6 Mbps (kelas 6), HSDPA diposisikan sebagai langkah strategis menuju 4G, dimana HSDPA merupakan teknologi 3,5G.

Super 3G atau 3,9G kini malah melangkah lebih jauh untuk terintegrasi dengan jaringan IP. NTT DoCoMo, bahkan, sudah mengajukan proposal untuk mengintegrasikan antara teknologi komunikasi bergerak dengan layanan komunikasi nirkabel, seperti Wi-Fi dan WiMAX.

0 people have left comments

Commentors on this Post-