Spam
- Posted: Wednesday, November 30, 2005
- |
- Author: pradhana
Tak terbayangkan, ketika suatu saat Anda mendapatkan berpuluh-puluh e-mail yang sama sekali bukan karena membalas surat yang Anda kirimkan ke seseorang atau suatu institusi. Anda pun tak tahu dan tak kenal siapa pengirimnya, kecuali alamat e-mailnya saja. Anda pun tak pernah meminta untuk dikirimi surat atau informasi mengenai suatu produk atau jasa atau apapun informasi lainnya. e-mail itu dikirim karena si pengirim mengetahui alamat e-mail Anda. Orang menyebut kiriman surat-surat elektronik semacam itu sebagai spam atau kumpulan junk mail.
Spam tampaknya telah berkembang sedemikian cepatnya dan dikirimkan dengan berbagai tujuan oleh si pengirimnya. Gartner Inc. (www.gartner.com), perusahaan riset ternama dunia, memperkirakan bahwa span telah meningkat jumlah enam belas kali lipat dibandingkan dua tahun yang lalu. Brightmail Inc., perusahaan pembuat piranti lunak yang dapat menaham masuknya spam (www.brightmail.com), menyatakan bahwa jumlah e-mail saat ini antara 10%-30% dari seluruh trafik online. Dan, sebagian besar adalah spam!
Betapapun berbagai upaya sudah dilakukan, termasuk dengan menyediakan berbagai piranti lunak antispam, namu para pengirim spam (spammers) seperti tak kehilangan akal untuk tetap mengirimkan e-mail spam mereka. Mereka, dari hari ke hari, terbukti lebih canggih dan lebih pintar. Untuk mendapatkan alamat e-mail dari Internet, mereka dapat menghimpunnya dengan mengirimkan electronic feelers. Yang lainnya menggunakan komputer untuk membuat jutaan kombinasi dari nama dan alamat e-mail. Spammers juga menyembunyikan asal usul pesan mereka dengan mengirimkan pesan tersebut dari server di luar negeri atau masuk ke suatu komputer (hacking) milik orang lain dan mengirimkan e-mail spam mereka ke mana saja dari komputer tersebut.
Hari-hari ini spam tampaknya telah membuat para pengguna internet tak lagi nyaman. Bukan saja karena jumlah yang banyak, melainkan juga e-mail yang dikirim pun sangat bervariasi mulai dari tawaran penjualan berbagai produk dan jasa, gambar-gambar atau situs porno, penawaran kredit instan atau peluang kerja rumahan.
Selama ini para spammers tampak menikmati sekalgi kegiatannya mengirimkan berbagai e-mail spam. Bagi mereka, kegiatan itu dianggap sebagai peluang penawaran baru kepada sasaran (yang mungkin kurang tepat atau tidak tepat sama sekali) dari ‘bisnis’ yang mereka lakukan atau diminta untuk dilakukan oleh seseorang atau suatu lembaga.
Karenanya, bagaimana membuat mereka jera dan tak mengirimkan lagi e-mail spam semacam itu? Dapatkah dampak spam tersebut dikembalikan ke para spammers sebagai ‘ongkos’ yang harus mereka bayar karena kegiatan yang mereka lakukan?
Lebih dari itu dapatkah mereka dijerat pasal-pasal hukum? Di kalangan pengguna Internet, ada yang tampaknya pasrah dan menerima kenyataan menerima e-mail spam setiap hari. Sebaliknya, banyak juga yang jengah, tapi tak tahu apa yang mesti dilakukan. Menggunakan program antispan, juga tak berjalan efektif.
Dalam situasi itu malah ada yang berpikir bagaimana jika kalangan ISP (Internet Service Provider) dapat mendefinisikan layanan yang mereka berikan sedemikian rupa dengan ketentuan-ketentuan hukum yang kuat dan menuntut para penggunanya yang menyimpang dari ketentuan tersebut. Namun, apakah hal itu akan berjalan efektif tanpa mengganggu kegiatan bisnis mereka?
Sebenarnya, dampak spamming tak melulu berakibat pada si penerima spam. Kalau dihitung-hitung ribuan mungkin juga jutaan e-mail spam menyebabkan masalah teknis di kalangan ISP karena mereka harus menyediakan mesin yang lebih besar untuk menampung e-mail spam tersebut.
Para pengirim spam juga membebani jaringan dengan beban yang sangat berat. Berdasarkan sejumlah kejadian para operator penyedia jaringan mengungkapkan bahwa mereka setidaknya harus membeli sekitar 40% lebih banyak perangkat untuk menanangani e-mail spam yang datang.
Yang lebih parah, ketika sejumlah e-mail spam datang, jika terlalu banyak maka ia akan memenuhi mailboxe kita, dampaknya e-mail yang sebenarnya sangat terkait dengan kita, denganbisnis kita, tak dapat masuk. Hal, boleh jadi, akan sangat merugikan kita. Dan, masih ada sederet dosa-dosa spamming yang dapat kita jejerkan.
Sayangnya, yang mereka pikirkan adalah ‘urusan’ mereka saja , tapi mereka tak pernah mau tahu ‘masalah’ yang diakibatkannya terhadap orang lain. Ironis, memang!
Search-
Google Reader-
Blogging For Business-
Internet Business-
Recommended Links-
E-Commerce Optimization-
FastPitch, NiceOffers-
Sponsor Ad-
Blog Feeds-
You Are The Visitor No:-
Categories-
- 3G dan 4G (23)
- 3G Femtocell (8)
- Ad Spending (53)
- Ad Trends (6)
- Advertising (58)
- Advertising Metrics (3)
- Apple (28)
- Assets Management (2)
- Biometric Passport (1)
- BlackBerry (11)
- Blogging (9)
- Bluetooth (8)
- Brand and Branding (8)
- Broadband (45)
- Business Analysis (100)
- China (20)
- China Mobile (1)
- Commercial Telematics (1)
- Consumer Spending (1)
- Content Business (3)
- Cybercriminal (1)
- Data Security (2)
- Digital Content (106)
- Digital Home (2)
- e-Commerce (25)
- Enterprise 2.0 (1)
- Facebook (13)
- Friendster (1)
- Gadget (11)
- Global Ads Alliance (3)
- Going Green (1)
- Google (39)
- Google Ad Planner (2)
- Google Adwords (1)
- Google Android (10)
- Google Chrome (3)
- GPS (1)
- Handsets (13)
- Home Theater (1)
- HSDPA (2)
- HTC (2)
- Huawei (1)
- In-Game Ads. (1)
- India (10)
- Instant Messaging (3)
- Internet (26)
- Internet Advertising (139)
- Internet Explorer (1)
- Internet Users (30)
- iPad (1)
- iPhone (28)
- iPhone 3G (1)
- iPhone Advertising (5)
- iPod (5)
- IPTV (18)
- IT Business (3)
- IT Security (2)
- iTunes (4)
- Linux (5)
- Market Survey (306)
- Marketing (42)
- Media Market (7)
- Merger-Acquisition (29)
- Microsoft (21)
- Miscellaneous (76)
- Mobile Ads Revenue (10)
- Mobile Advertisers (2)
- Mobile Advertising (94)
- Mobile Applications (3)
- Mobile Broadband (4)
- Mobile Browser (1)
- Mobile Browsing (1)
- Mobile Business (7)
- Mobile Consumers (2)
- Mobile Content (90)
- Mobile Data (3)
- Mobile Data Revenue (2)
- Mobile Digital Media (5)
- Mobile Entertainment (1)
- Mobile Gaming (5)
- Mobile Market (20)
- Mobile Marketing (3)
- Mobile Messaging (1)
- Mobile Payments (2)
- Mobile Services (119)
- Mobile Shopping (1)
- Mobile Social Network (23)
- Mobile Technologies (1)
- Mobile TV (28)
- Mobile Video (14)
- Mobile Video Ads (2)
- Mobile Video Market (11)
- Mobile Widgets (5)
- Mobile-PRIZM (1)
- Motorola (10)
- MySpace (28)
- Netbook (1)
- New Format (2)
- New Trends (1)
- Nokia (28)
- Online Advertising (95)
- Online Banking (1)
- Online Business (8)
- Online buyers (1)
- Online Gaming (9)
- Online Services (176)
- Online Shopping (4)
- Online Spending (4)
- Online Travel (1)
- Online TV (3)
- Online Video (23)
- Online Video Ads. (16)
- Opera (3)
- PayPal (2)
- Phishing (2)
- PNDs (4)
- Podcasting (8)
- Premier Ultimate (1)
- Qualcomm (4)
- RFID (4)
- Samsung (2)
- Skymarket (1)
- Smartphone (12)
- SMS-based Advertising (1)
- Social Media (3)
- Social Network (39)
- Social Network Marketing (2)
- Sony Ericsson (5)
- Target and Segmentation (2)
- Texting (3)
- Ultra Wideband (5)
- User-Generated Content (2)
- Verizon Wireless (2)
- Video Game (1)
- Video on Demand (5)
- Video Surveillance (2)
- VoIP (15)
- Web 2.0 (9)
- Web Marketing (1)
- White Space (19)
- Wi-Fi (16)
- WiMAX (11)
- Windows Mobile (3)
- Wireless Market (7)
- Wireless Services (45)
- Yahoo (31)
- You Tube (24)
Blog Archive-
Lemon Twist Blogger Template is an extremely beautiful blogger template created by JackBook.Com based on Lemon Twist Wordpress themes by farfromfearless.com. Thanks to Chris Murphy and Jacky Supit for this great template.
- Copyright © 2008-2011 ICT & Internet Business. All Rights Reserved. Powered by Blogger
- Back To Top
- Log in
- Blogger
- Home
Recent Comments-