Lebaran dan SMS
- Posted: Thursday, December 01, 2005
- |
- Author: pradhana
Lebaran, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, selalu disemarakkan dengan berbondong-bondongnya arus “pulang kampung” alias “mudik lebaran”. Tradisi yang telah berlangsung entah sejak kapan pastinya itu, memang telah memberi nuansa tersendiri ketika lebaran, khususnya idul fitri, tiba.
Mudik ternyata tak hanya berdimensi spiritual - untuk merayakan lebaran bersama sanak keluarga di kampung dan saling bermaaf-maafan - melainkan juga terutama berdimensi sosial dan ekonomi. Dimensi spiritual semakin terasa ketika hal itu tampil dalam keinginan untuk shalat Id bersama dan saling kunjung dan bermaafan atas dosa dan kesalahan yang dilakukan dalam satu tahun silam. Meski, sebenarnya, dalam kurun satu tahun itu tak jarang komunikasi, apalagi bertatap muka, di antara mereka boleh jadi tak terjadi. Namun, untuk saling bermaaf-maafan telah menjadi ritual yang baik, walaupun hal itu tak semestinya hanya dilakukan satu tahun sekali hanya selama masa lebaran, melainkan dapat dilakukan kapan saja.
Mudik lebaran, yang dilakukan puluhan juta orang dalam kurun waktu yang sama, memang merupakan suatu fenomena yang luar biasa, khususnya di negeri tercinta ini. Dan, mudik lebaran, kini, tak hanya menjadi tradisi orang-orang kecil, melainkan juga segala lapisan masyarakat, dari atas hingga bawah. Tak jarang, interaksi yang selama di kota besar tak terjalin lebih dekat, ketika di kampung hal itu bisa mencair dan akhirnya saling lebih mengenal. Unjuk keberhasilan di kota pun tak terhindarkan saat berada di kampung. “O, si Wisnu anak Pak Dikromo itu kini sudah sukses dan kaya di kota. Saat ini ia dan keluarganya tengah ada di kampung”, tak jarang menjadi celotehan di antara sesama warga kampung.
Kota-kota kecil dan kampung pun menjadi ramai dan berbagai jenis kendaraan, dari sepeda motor hingga mobil mewah pun berseliweran di jalan-jalan kota dan kampung. Secara ekonomis, arus uang pun mengalir dalam jumlah yang tak boleh dibilang kecil, apakah itu karena kiriman uang dari mereka yang belum berkesempatan mudik atau belanja orang-orang yang mudik selama berlebaran di kota atau kampung itu.
Arus angkutan umum, baik darat, laut dan udara, maupun kendaraan pribadi, juga memiliki dimensi ekonomis yang luar biasa besarnya. Termasuk juga dalam jual beli, dari panganan, pakaian, kendaraan dan lain sebagainya, juga ikut dalam pusaran arus mudik lebaran ini. Dimensi spiritual, sosial dan ekonomi tampaknya saling beriringan dalam tradisi mudik lebaran. Di sisi lain, mereka-mereka yang katakanlah berjualan atau berdagang di kota-kota besar, setibanya di kampung, untuk sementara berubah menjadi konsumen yang mungkin saja “jor-joran” dalam berbelanja. Dan, kota atau kampung tempat tujuan, pun tak aral ketiban “rezeki” tahunan itu.
Yang menarik, meski mudik lebaran menjadi tradisi dan dilakukan oleh jutaan orang, yang katanya lebih afdol untuk ketemu langsung dengan sanak saudara, orang tua dan keluarga lainnya, namun komunikasi melalui jalur telekomunikasi, baik suara maupun yang kini semakin popular, yakni SMS, tetap meningkat penggunaannya. Telkomsel saja dalam satu hari ketiban sekitar 87 juta SMS, belum lagi operator-operator lainnya, seperti Indosat, Excelcom, Mobile 8, dan Esia.
Tak saja semakin banyak orang, baik muda maupun tua, yang bisa menerima ucapan “Selamat berlebaran dan bermaaf-maafan” melalui SMS, karena memang kini semakin mudah dilakukan, melainkan juga hal itu berdampak ekonomis yang tak boleh dianggap kecil. Kalau saja ada arus 150 juta SMS per hari dan harga per SMS Rp. 250, maka tak urung nilainya bisa mencapai Rp.37,5 miliar per hari.
Nilai itu bukan saja cukup besar, namun di sisi lain, hal itu pun menggerogoti, atau bahkan mengancam pendapatan perusahaan Pos yang selama ini memperoleh pendapatan dari pengiriman paket dan kartu lebaran. Pengiriman kartu lebaran, terutama bagi mereka yang memiliki akses telepon, Internet dan terutama ponsel, mungkin kini tak lagi menarik. Mengirim email, terutama SMS, selain mudah juga murah dan dapat dikirimkan kapan saja dan di mana saja. Sekarang dengan 25 juta pengguna ponsel yang potensial mengirim lebih dari satu SMS, jelas hal itu akan sangat mengancam keberadaan Pos dengan kartu lebarannya.
Itulah lebaran dan tradisi mudiknya yang bukan saja berdampak spiritual, sosial dan ekonomis, tetapi di sisi lain, juga dapat menjadi ancaman aspek lainnya, terutama karena teknologi dan lingkungan berubah dan masih akan terus berubah. Siapa yang mampu ikut dalam arus perubahan itu, mungkin merekalah yang akan meraih keuntungan dari berbagai perubahan yang terjadi.
Search-
Google Reader-
Blogging For Business-
Internet Business-
Recommended Links-
E-Commerce Optimization-
FastPitch, NiceOffers-
Sponsor Ad-
Blog Feeds-
You Are The Visitor No:-
Categories-
- 3G dan 4G (23)
- 3G Femtocell (8)
- Ad Spending (53)
- Ad Trends (6)
- Advertising (58)
- Advertising Metrics (3)
- Apple (28)
- Assets Management (2)
- Biometric Passport (1)
- BlackBerry (11)
- Blogging (9)
- Bluetooth (8)
- Brand and Branding (8)
- Broadband (45)
- Business Analysis (100)
- China (20)
- China Mobile (1)
- Commercial Telematics (1)
- Consumer Spending (1)
- Content Business (3)
- Cybercriminal (1)
- Data Security (2)
- Digital Content (106)
- Digital Home (2)
- e-Commerce (25)
- Enterprise 2.0 (1)
- Facebook (13)
- Friendster (1)
- Gadget (11)
- Global Ads Alliance (3)
- Going Green (1)
- Google (39)
- Google Ad Planner (2)
- Google Adwords (1)
- Google Android (10)
- Google Chrome (3)
- GPS (1)
- Handsets (13)
- Home Theater (1)
- HSDPA (2)
- HTC (2)
- Huawei (1)
- In-Game Ads. (1)
- India (10)
- Instant Messaging (3)
- Internet (26)
- Internet Advertising (139)
- Internet Explorer (1)
- Internet Users (30)
- iPad (1)
- iPhone (28)
- iPhone 3G (1)
- iPhone Advertising (5)
- iPod (5)
- IPTV (18)
- IT Business (3)
- IT Security (2)
- iTunes (4)
- Linux (5)
- Market Survey (306)
- Marketing (42)
- Media Market (7)
- Merger-Acquisition (29)
- Microsoft (21)
- Miscellaneous (76)
- Mobile Ads Revenue (10)
- Mobile Advertisers (2)
- Mobile Advertising (94)
- Mobile Applications (3)
- Mobile Broadband (4)
- Mobile Browser (1)
- Mobile Browsing (1)
- Mobile Business (7)
- Mobile Consumers (2)
- Mobile Content (90)
- Mobile Data (3)
- Mobile Data Revenue (2)
- Mobile Digital Media (5)
- Mobile Entertainment (1)
- Mobile Gaming (5)
- Mobile Market (20)
- Mobile Marketing (3)
- Mobile Messaging (1)
- Mobile Payments (2)
- Mobile Services (119)
- Mobile Shopping (1)
- Mobile Social Network (23)
- Mobile Technologies (1)
- Mobile TV (28)
- Mobile Video (14)
- Mobile Video Ads (2)
- Mobile Video Market (11)
- Mobile Widgets (5)
- Mobile-PRIZM (1)
- Motorola (10)
- MySpace (28)
- Netbook (1)
- New Format (2)
- New Trends (1)
- Nokia (28)
- Online Advertising (95)
- Online Banking (1)
- Online Business (8)
- Online buyers (1)
- Online Gaming (9)
- Online Services (176)
- Online Shopping (4)
- Online Spending (4)
- Online Travel (1)
- Online TV (3)
- Online Video (23)
- Online Video Ads. (16)
- Opera (3)
- PayPal (2)
- Phishing (2)
- PNDs (4)
- Podcasting (8)
- Premier Ultimate (1)
- Qualcomm (4)
- RFID (4)
- Samsung (2)
- Skymarket (1)
- Smartphone (12)
- SMS-based Advertising (1)
- Social Media (3)
- Social Network (39)
- Social Network Marketing (2)
- Sony Ericsson (5)
- Target and Segmentation (2)
- Texting (3)
- Ultra Wideband (5)
- User-Generated Content (2)
- Verizon Wireless (2)
- Video Game (1)
- Video on Demand (5)
- Video Surveillance (2)
- VoIP (15)
- Web 2.0 (9)
- Web Marketing (1)
- White Space (19)
- Wi-Fi (16)
- WiMAX (11)
- Windows Mobile (3)
- Wireless Market (7)
- Wireless Services (45)
- Yahoo (31)
- You Tube (24)
Blog Archive-
Lemon Twist Blogger Template is an extremely beautiful blogger template created by JackBook.Com based on Lemon Twist Wordpress themes by farfromfearless.com. Thanks to Chris Murphy and Jacky Supit for this great template.
- Copyright © 2008-2011 ICT & Internet Business. All Rights Reserved. Powered by Blogger
- Back To Top
- Log in
- Blogger
- Home
Recent Comments-