ICT and Internet Business is an Independent Blog Focusing on ICT and Internet Business, eBusiness, Digital Media, Online Advertising, Internet Marketing, Mobile and Wireless, etc.

Trans TV Ungguli RCTI Dalam Perolehan Iklan

  • Posted: Saturday, August 05, 2006
  • |
  • Author: pradhana

Bisnis Indonesia pagi ini (5/8) memberitakan pembelian 49% saham TV7, yang dinilai memiliki pasar tersendiri, sehingga antara keduanya akan mampu membangun sinergi lebih positif di masa datang. Namun, yang lebih menarik, Trans TV, meski sebagai stasiun TV baru, terbukti mampu menunjukkan keunggulannya, terutama dari kue iklan nasional.

Menurut Nielsen Media Research bahwa untuk Semester I/2006 Trans TV mampu memperoleh 165.253 slot iklan di atas yang diperoleh RCTI 157.948 slot. Sementara TV7 sendiri berada di urutan ketiga dengan 128.871 slot. Tahun lalu, Trans TV berada di posisi kedua setelah RCTI. Namun dengan posisinya di semester I ini semakin menunjukkan bahwa Trans TV mengalami peningkatan, meski untuk tahun ini masih harus dibuktikan oleh perolehan Semester II.

Tahun ini, total belanja iklan media nasional diperkirakan sebesar 13,64 triliun rupiah, dimana 68% dari total belanja itu atau lebih dari 9 triliun dikuasai oleh televisi. Posisi yang diraih Trans TV dan TV7 ini semakin menunjukkan bahwa stasiun-stasiun TV baru tak bisa dianggap enteng.

Selama ini, Trans TV maupun TV7 banyak menonjolkan program-program buatan sendiri ditambah pilihan selektif film-film asing. Penampilan program buatan sendiri, terutama Trans TV yang banyak berkutat dengan segmen remaja dan anak muda, seperti Extravaganza, ExtravaganzABG, tampaknya menjadi revenue stream tersendiri. Begitu juga program-program kreatif, baik yang terkait dengan segmen-segmen khusus petualangan, perjalanan dan program live ternyata banyak diminati.

Hal ini mungkin perlu menjadi perhatian stasiun TV lain, seperti Indosiar dan SCTV bahwa terjadi pergeseran minat di kalangan pemirsa TV nasional. Berbagai reality show belakangan ini juga menunjukkan cerita sukses, seperti yang ditayangkan RCTI. Ke depan, stasiun TV nasional yang akan meningkatkan daya saingnya perlu membangun kreativitas lebih untuk menonjolkan program-program buatan sendiri yang lebih mewakili kebutuhan pemirsa.

Namun, yang penting, bagaimana program tersebut bisa mendorong kecerdasan, keluasan dan menambah pengalaman pemirsanya, bukan justru berkutat dengan program yang sukses di stasiun TV lain lalu menjadi program “me too”. Tak jarang, malah tak memberi ruang pemirsa lebih cerdas, karena disuguhi tayangan-tayangan yang “menumpulkan” logika hanya untuk kepentingan memperpanjang tayangan. Mestinya bisa lebih kreatif, karena pemirsa sekarang ini lebih pintar memilih.

Mungkin apa yang ditunjukkan Trans TV bisa menjadi benchmark ke depan. Tapi, dalam istilah Tom Peters bukan benchmark, namun yang lebih tepat adalah futuremark.

0 people have left comments

Commentors on this Post-