ICT and Internet Business is an Independent Blog Focusing on ICT and Internet Business, eBusiness, Digital Media, Online Advertising, Internet Marketing, Mobile and Wireless, etc.

2009: Musik Digital Sebabkan Turunnya 16% Penjualan Musik Global

Firma riset Enders Analysis memperkirakan bahwa penjualan musik global akan mengalami penurunan sebesar 23 miliar dolar AS tahun 2009, atau penurunan sebesar 16 persen dari penjualan tahun lalu dan hanya setengah dari puncak penjualan tahun 1997 yang sebesar 45 miliar dolar AS.

Dalam pernyataannya, seorang eksekutif perusahaan rekaman yang dikutip harian Financial Times, King Canute bahwa: “Kematian CD sebenarnya telah diprediksi sejak sepuluh tahun yang lalu, namun hingga saat ini masih terus terjual. Anak-anak muda masih meminati industri musik dan percaya dengan perusahaan rekaman besar dunia.”

Enders juga mengatakan bahwa model bisnis label yang ada saat ini tengah berada di persimpangan yang tak nyaman, tetapi penurunan penjualan musik CD akan melambat tahun 2010 ketika penetrasi pemutar MP3 mulai mendatar.

Sementara International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) melaporkan bahwa tahun 2006 penjualan download musik digital melipat dua dibandingkan tahun lalu menjadi sebesar 2 miliar dolar AS, tetapi pertumbuhannya akan mulai melambat dan pengambil alihan penjualan CD belum akan tercapai.

Saat ini, penjualan musik digital mencapai 10 persen dari total pasar musik dunia, karena perusahaan rekaman mulai bereksperimen dan berinovasi dengan serangkaian model bisnis dan produk-produk musik digital, yang melibatkan ratusan mitra lisensi.

Pada tahun 2006, jumlah lagu yang tersedia secara online melipat dua menjadi 4 juta, serta ribuan album telah diluncurkan dalam berbagai format dan platform digital. Lagu-lagu klasik telah menjadi dividen digital dan layanan-layanan yang dibiayai iklan akan menjadi arus pendapatan baru perusahaan rekaman.

Dewasa ini, konsumen melihat teknologi digital telah membantu kebiasaan membeli mereka. Mereka diuntungkan dengan toko-toko online yang persediaan lagunya tak terbatas. Dalam bulan-bulan belakangan ini, terlihat bahwa kanal distribusi musik digital semakin banyak ragamnya.

Layanan-layanan download sistem a-la-carte, yang dimotori oleh iTunes, merupakan format digital yang tetap dominan. Tetapi, sistem ini bersaing dengan sistem-sistem lainnya, seperti layanan berlangganan, mobile mastertones dan, yang baru muncul belakangan adalah model-model yang didukung iklan, serta lisensi video sebagai terlihat pada situs web YouTube dan MySpace.

Musik bergerak saat ini telah meraih setengah pendapatan musik digital global tahun 2006, tetapi pemisahan antara musik online dan bergerak di sejumlah Negara berbeda cukup tajam. Di Jepang, misalnya, 90% penjualan musik digital berasal dari penjualan musik bergerak. Tahun 2007 dengan semakin maraknya penjualan ponsel berkemampuan musik, seperti Nokia dan Sony Ericsson, penjualan musik digital meningkat. Belum lagi dengan hadirnya iPhone besutan Apple pada bulan Juni mendatang ini.

Namun begitu, Pimpinan dan CEO IFPI, John Kennedy, mengungkapkan bahwa: "Dewasa ini, kalangan industri rekaman telah masuk ke dalam pola pemikiran digital.” Sehingga kalau tahu 2006 pendapatan dari musik digital meningkat dua kali lipat, maka pada tahun 2010 diperkirakan seperempat dari total penjualan musik dunia akan dikontribusi oleh musik digital. Ini merupakan pasar yang memadukan evolusi dan revolusi, dimana kurva belajarnya adalah perubahan arah berbasis regular. Tapi ini pasar yang menantang.

0 people have left comments

Commentors on this Post-